DownloadAplikasi Hitung KKM Kurikulum 2013 SD Link dapat sebagai berikut. Menentukan rentang predikat raport berdasarkan KKM Satuan Pendidikan Itualah yang bisa saya share tentang aplikasi KKM Kurikulum 2013, Semoga dapat memermudah Bapak/Ibu guru dalam menentukan KKM sekaligus membuat dokumen KKM. Terima kasih, semoga bermanfaat
– Sudahkah anda melengkapi KKM K13 revisi 2022 dan 2023 untuk SD kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 di semester 1 dan semester 2 sebagai perangkat pembelajaran dalam menghadapi Tahun Ajar terbaru 2021/2022 sekarang ini? Jika ternyata belum, berarti sekarang anda berada di halaman informasi yang tepat. Telah menjadi sesuatu hal yang wajib, setiap Guru memiliki contoh format KKM sebagai salah satu berkas yang digunakan dalam penetapan nilai ketuntasan minimal para siswa. Nilai KKM dijadikan patokan keberhasilan yang harus dicapai dan sebagai pengukur kemampuan siswa dalam mencapai standar kompetensi. Model Penetapan Lebih dari satu KKMSatuan pendidikan dapat memilih setiap mata pelajaran memiliki KKM yang berbeda. Misalnya, KKM IPA 64, Matematika 60, Bahasa Indonesia 75, dan seterusnya. Di samping itu, KKM juga dapat ditentukan berdasarkan rumpun mata pelajaran kelompok mata pelajaran. Misalnya, rumpun MIPA Matematika dan IPA memiliki KKM 70, rumpun bahasa Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris memiliki KKM 75, rumpun sosial IPS dan PPKn memiliki KKM 80, dan Penetapan Satu KKMSatuan pendidikan dapat memilih satu KKM untuk semua mata pelajaran. Setelah KKM setiap mata pelajaran ditentukan, KKM satuan pendidikan dapat ditetapkan dengan memilih KKM yang terendah, rata-rata, atau modus dari seluruh KKM mata pelajaran.sumber Namun sebelum anda menuju ke bagian unduh contoh format KKM, maka sebaiknya pelajari lebih dalam tentang bagaimana cara menentukan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal. Karena meskipun sudah ada contoh formatnya, tetapi tetap saja mengetahui bagaimana cara menentukan nilai KKM sudah kewajiban bagi setiap guru. Fungsi Kriteria Ketuntasan MinimalAdapun beberapa fungsi KKM adalah sebagai berikut1. sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Pendidik harus memberikan respon yang tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan remedial atau layanan pengayaan;2. sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran;3. dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah; 4. merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat;5. merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata teknis prosedur penentuan KKM dapat dilakukan dengan cara Menghitung jumlah KD setiap mata pelajaran pada masing-masing tingkat kelas dalam satu tahun Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik intake, karakteristik mata pelajaran kompleksitas materi/kompetensi, dan kondisi satuan pendidikan daya dukung. Dengan mencari rata-rata 3 aspek tersebut maka akan menjadi KKM KD pengetahuan dan keterampilan. Adapun yang dimaksud dengan 3 aspek tersebut adalaha. Karakteristik Peserta Didik Intake • Karakteristik peserta didik intake bagi peserta didik baru kelas 1 SD melalui hasil tes awal yang dilakukan oleh sekolah, peserta didik baru kelas VII antara lain memperhatikan rata-rata nilai rapor SD, nilai ujian sekolah SD, nilai hasil seleksi masuk peserta didik baru di jenjang SMP. • memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat diidentikasi antara lain berdasarkan hasil ujian jenjang sebelumnya, atau nilai rapor Karakteristik Mata Pelajaran Kompleksitas Karakteristik Mata Pelajaran kompleksitas adalah tingkat kesulitan dari masing-masing mata pelajaran, yang dapat ditetapkan antara lain melalui expert judgment guru mata pelajaran melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP tingkat sekolah, dengan memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan KD, dan perlu tidaknya pengetahuan Kondisi Satuan Pendidikan Daya Dukung Kondisi Satuan Pendidikan Daya Dukung meliputi antara lain 1 kompetensi pendidik misalnya nilai Uji Kompetensi Guru; 2 jumlah peserta didik dalam satu kelas; 3 predikat akreditasi sekolah; dan 4 kelayakan sarana prasarana sekolah. sumber Pada intinya ada saat penentuan KKM, satuan pendidikan mempertimbangkan kompleksitas muatan/mata pelajaran, karakteristik peserta didik, dan daya dukung satuan pendidikan, itu sudah seharusnya. Tips Cara Menghitung KKM dalam penilaian K13 Unduh Kumpulan KKM K13 untuk SD kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 Guna mendukung anda berlatih maupun dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran secara langsung, maka kumpulan format kriteria ketuntasan minimal khusus SD ini kami sediakan secara lengkap. Silahkan diunduh saja melalui link halaman di bawah ini KKM K13 Kelas 1KKM K13 Kelas 2KKM K13 Kelas 3KKM K13 Kelas 4KKM K13 Kelas 5KKM K13 Kelas 6Aplikasi KKM K13KKM PAI K13 SDPerangkat Pembelajaran K13 SD Lengkap untuk Semua Kelas Semua KKM SD K13 untuk semua kelas di atas bisa anda unduh semuanya sesuai kebutuhan pembelajaran di masing-masing kelas, maka dari itu kami persilahkan supaya anda download sesuai judul dari tautan yang tersedia. Pastinya contoh KKM K13 SD yang kami sediakan di sini merupakan contoh format yang sebenarnya, bisa anda gunakan langsung maupun dikembangkan/diperbaiki terlebih dahulu sesuai kebutuhan pengajaran di masing-masing lembaga. Berhubung Kriteria Ketuntasan Minimal yang menentukan kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan atau penguasaan terhadap suatu kompetensi pengetahuan dan keterampilan, jangan heran kalau nilai tersebut dimusyawarahkan/didiskusikan oleh guru-guru dalam mengambil keputusan penetapan nilai. Contoh Penetapan KKM Kriteria Ketuntasan Minimal Inilah cara menentukan kkm kurikulum 2013, pada proses penentuan KKM, satuan pendidikan mempertimbangkan kompleksitas muatan/mata pelajaran, karakteristik peserta didik, pendidik dan daya dukung satuan pendidikan. Satuan Pendidikan menetapkan KKM yang disusun oleh pendidik melalui rapat dewan guru. Berikut ini merupakan contoh penentuan KKM. Sebagai contoh, lihat tabel penetapan kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran matematika di bawah ini penetapan kkm Setelah melihatnya, selain dari cara menghitung kkm k13 kami pun menyarankan supaya Bapak/Ibu Guru segera praktek dengan mengikuti beberapa tahap tugas di bagian bawah beriku tini Hitung jumlah Kompetensi Dasar KD setiap muatan pelajaran setiap kelas dalam satu tahun pelajaran. Tentukan komponen-komponen yang termasuk aspek kompleksitas, intake, pendidik dan daya dukung. Tentukan nilai untuk setiap aspek dengan skala skor tiap KKM setiap KKM setiap muatan pelajaran. Contoh Format KKM yang akan Bapak/Ibu download ini dibuat pada aplikasi Microsoft Excel untuk memudahkan Guru dalam menghitung rata-rata nilai secara otomatis, karena seperti yang kita ketahui bahwa Ms. Office excel ini merupakan software pengolah data sejuta umat. Dengan demikian pada saat penghitungan nilai sesuai dari beberapa data maka hasilnya bisa ditemukan secara otomatis. Setelah anda memahami lebih jauh tentang bagaimana cara menentukan kriteria ketuntasan minimal KKM dan mengunduh beberapa contoh format sesuai kelas dan mata pelajaran yang telah kami semat di beberapa paragraf atas, maka silahkan diperiksa, dipertimbangkan dan diperbaiki jika terjadi kekeliruan isi di dalamnya. Demikian informasi tentang KKM Kurikulum 2013 revisi 2022 – 2023 untuk digunakan pada semester Ganjil dan Genap di SD kelas 1 sampai dengan 6. Semoga bermanfaat.
– Cara Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Mata Pelajaran Kurikulum 2013 jenjang SMP/MTs. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM diperlukan oleh guru atau pendidik dalam melakukan tahap-tahap pembelajaran. Pada setiap awal semester, seluruh guru memiliki kewajiban untuk menyusun perangkat pembelajaran yang di dalamnya termasuk penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM merupakan standar kompetensi minimal yang harus dicapai oleh peserta didik dalam pembelajaran. Penerapan kurikulum 2013 tidak bisa lepas dari penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Pemberlakuan kurikulum 2013 memiliki titik berat pada pencapaian kompetensi peserta didik. Aspek yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran berbasis kurikulum 2013 adalah Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM, program remedial, dan program pengayaan. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM harus merujuk pada Standar Kompetensi Lulusan SKL. Apabila peserta didik belum mencapai standar kompetensi minimal yang ditetapkan, maka guru atau pendidik berkewajiban untuk memberikan program remedial. Sedangkan untuk peserta didik yang telah mencapai atau melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM akan diberikan program pengayaan. Program remedial diberikan kepada peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang sudah ditetapkan. Sementara program pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian setiap kompetensi dasar KD maka harus dirumuskan indikator-indikator yang berfungsi sebagai acuan penilaian. Guru sebagai pendidik dan sekolah harus menetapkan kriteria-kriteria untuk menentukan apakah peserrta didik sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal atau belum. Cara Menentukan KKM Mata Pelajaran Langkah-langkah dalam Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Mata Pelajaran Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Mata Pelajaran Cara Menentukan Interval Predikat Bagikan Artikel Like this ARTIKEL TERPOPULER Cara Menentukan KKM Mata Pelajaran Guru mata pelajaran menentukan kriteria ketuntasan minimal pada setiap kompetensi Dasar KD, yang kemudian menjadi kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Baca Juga 1. Teknik penilaian pengetahuan dalam Kurikulum 2013 2. Pengertian, Konsep, dan Pendekatan Penilaian 3. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Terdapat tiga hal pokok dalam menetukan kriteria ketuntasan minimal, yaitu intake, tingkat kompleksitas materi, dan daya dukung satuan pendidikan. Intake merupakan karakteristik peserta didik. Karakteristik ini beda-beda untuk setiap kelas. Kriteria ketuntasan minimal kelas VII tujuh, intake didasarkan pada rerata nilai hasil USBN pada jenjang Sekolah Dasar SD pada setiap mata pelajaran. Sementara kriteria ketuntasan minimal kelas 8 dan 9, intake peserta didik merujuk pada hasil perolehan nilai kenaikan kelas. Tingkat kompleksitas materi merujuk pada tingkat kesulitan setiap kompetensi dasar KD pada tiap-tiap mata pelajaran. Semakin rendah tingkat kompleksitas materi maka nilai ukurnya semakin tinggi. Sebaliknya semakin tinggi nilai tingkat kompleksitas materinya maka diikuti dengan semakin rendah nilai ukurnya. Daya dukung merupakan rujukan ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, tingkat kompetensi pendidik/guru, jumlah peserta didik pada setiap rombongan belajar, dan akreditasi sekolah. Langkah-langkah dalam Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Mata Pelajaran Langkah-langkah dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM mata pelajaran adalah sebagai berikut. Menghitung jumlah kompetensi dasar KD setiap mata pelajaran pada masing-masing tingkat atau jenjang dalam satu tahun pelajaran. Menentukan nilai aspek karakter peserta didik intake, tingkat kompleksitas materi, dan kondisi satuan pendidikan atau daya dukung. Setiap guru mata pelajaran harus menyepakati skala penilaian dalam menentukan kriteria ketuntasan minimal atau KKM. Hal ini bertujuan agar terdapat kesamaan dan keseragaman dalam menentukan kriteria ketuntasan minimal atau KKM. Contoh kriteria dan skala penilaian dalam menetapkan kriteria ketuntasan minimal atau KKM. Aspek yg dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian Intake Tinggi 80-100Sedang 65-79Rendah <65 Kompleksitas Tinggi <65Sedang 65-79Rendah 80-100 Daya dukung Tinggi 80-100Sedang 65-79Rendah <65 Dalam menentukan kriteria ketuntasan minimal digunakan rumus jumlah nilai setiap aspek / 3. Angka 3 merupakan jumlah dari aspek yang dianalisis intake, kompleksitas, dan daya dukung. Untuk nilai kriteria ketuntasan minimal setiap kompetensi dasar KD digunakan rentang 0 – 100 dengan angka bulat. Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Mata Pelajaran Kriteria Ketuntasan Minimal KKM mata pelajaran diperoleh dengan rumus hitung jumlah nilai kriteria ketuntasan minimal KKM setiap kompetensi dasar KD dibagi dengan jumlah kompetensi dasar KD. Satuan pendidikan dapat memilih untuk menggunakan satu atau lebih kriteria ketuntasan minimal KKM. Satu kriteria ketuntasan minimal KKM berarti semua mata pelajaran menggunakan kriteria ketuntasan minimal yang sama. Sebaliknya satuan pendidikan juga dapat menentukan kriteria ketuntasan minimal KKM yang berbeda-beda pada setiap mata pelajaran. Bila sebuah satuan pendidikan menggunakan kriteria ketuntasan minimal yang sama, maka interval nilai dan predikat menggunakan satu ukuran. Sedangkan bila satuan pendidikan menggunakan kriteria ketuntasan minimal yang berbeda maka interval nilai dan predikat untuk setiap mata pelajaran juga berbeda. Sebelum rentang nilai dan predikat ditentukan, maka guru harus memastikan berapa jenis predikat yang akan diberikan. Hal ini perlu dilakukan karena nilai kriteria ketuntasan minimal KKM yang tercapai akan menempati predikat cukup. Cara Menentukan Interval Predikat Sebagai contoh pada mata pelajaran Matematika kelas VII tujuh kriteria ketuntasan minimal KKM ditetapkan 75 dengan predikat cukup. Rentang predikat yang akan diberikan meliputi A amat baik, B baik, C cukup, dan D kurang. Maka cara menentukan rentang nilai adalah 100/75 / 3 = 8,33. Dari perhitungan tersebut dapat diperoleh panjang interval untuk setiap predikat adalah 8 atau 9. Karena panjang interval nilainya 8 atau 9, maka untuk mata pelajaran Matematika tersebut interval nilai dan predikatnya adalah sebagai berikut. Interval Predikat Predikat Keterangan 92-100 A Sangat Baik 83-91 B Baik 75-82 C Cukup <75 D Kurang Tabel interval dan predikat nilai tersebut di atas akan berbeda jika mata pelajaran yang lain menggunakan kriteria ketuntasan minimal yang berbeda. Penggunaan kriteria ketuntasan minimal KKM yang berbeda terkadang menimbulkan permasalahan pada tataran peserta didik, orang tua, masyarakat luas, dan pengguna hasil penilaian yang lain. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman secara utuh terhadap kriteria ketuntasan minimal KKM. Baca Juga 1. Pengertian, Konsep, dan Pendekatan Penilaian 2. Pengertian Konsep Penilaian Assessment dan Fungsinya 3. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Satuan pendidikan berkewajiban untuk mensosialisasikan kriteria ketuntasan minimal KKM yang sudah ditetapkan beserta dengan kriteria penilaian kepada elemen pendidikan di tingkat sekolah. Untuk lebih mudah dan amannya, maka kebanyakan satuan pendidikan menggunakan satu kriteria ketuntasan minimal KKM yang diberlakukan untuk semua mata pelajaran. Bagi Anda yang ingin mengunduh Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Tahun 2017, dapat memperolehnya pada tautan ini.
Teknisprosedur penentuan kkm dapat dilakukan dengan cara berikut : Adapun yang dimaksud dengan 3 aspek tersebut adalah: karakteristik mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung). cara mencari nilai rata rata ijazah adalah dengan menjumlahkan rata rata nilai un nilau us nilai rapor kemudian
Panduan Cara Penyusunan KKM Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2021/2022 Berikut ini kami bagikan panduan mengenai cara penyusunan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Kurikulum 2013. Panduan penyusunan KKM Kurikulum 2013 ini untuk membantu guru dalam menetapkan Kriteria Ketuntasan Minima KKM tahun pelajaran 2021/2022. Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan. Di dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan harus merumuskannya secara bersama antara kepala sekolah,pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya. Baca Download Panduan Pembelajaran PAUDDIKDASMEN Masa Pandemi Covid-19 KKM dirumuskan setidaknya dengan memperhatikan 3 tiga aspek, sebagai berikut. 1. Karakteristik peserta didik intake 2. Karakteristik mata pelajaran kompleksitas materi atau kompetensi. 3. Kondisi satuan pendidikan daya dukung pada proses pencapaian kompetensi. Secara teknis prosedur penentuan KKM mata pelajaran pada satuan pendidikan dapat dilakukan antara lain dengan cara berikut. 1. Menghitung jumlah KD setiap mata pelajaran pada masing-masing tingkat kelas dalam satu tahun pelajaran. 2. Menentukan nilai aspek karakteristik peserta didik intake, karakteristik mata pelajaran kompleksitas materi atau kompetensi, dan kondisi satuan pendidikan daya dukung. Komponen Penyusunan KKM Berikut ini komponen-komponenyang harus diperhatikan dalam penyusunan KKM. 1. Karakteristik Peserta Didik Intake Karakteristik peserta didik intake bagi peserta didik baru kelas VII antara lain memperhatikan rata-rata nilai rapor SD, nilai ujian sekolah SD, nilai hasil seleksi masuk peserta didik baru di jenjang SMP. Bagi peserta didik kelas VIII dan IX antara lain diperhatikan rata-rata nilai rapor semester-semester sebelumnya. b. Karakteristik Mata Pelajaran Kompleksitas Karakteristik Mata Pelajaran kompleksitas adalah tingkat kesulitan dari masing-masing mata pelajaran, yang dapat ditetapkan antara lain melalui expert judgment guru mata pelajaran melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP tingkat sekolah, dengan memperhatikan hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan KD, dan perlu tidaknya pengetahuan prasyarat. 3. Daya Dukung Kondisi Satuan Pendidikan daya dukung meliputi antara lain 1 kompetensi pendidik misalnya nilai Uji Kompetensi Guru; 2 jumlah peserta didik dalam satu kelas; 3 predikat akreditasi sekolah; dan 4 kelayakan sarana prasarana sekolah. Contoh Kriteria dan skala penilaian penetapan KKM Untuk memudahkan analisis setiap KD, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran. Tabel Kriteria dan Skala Penilaian Penetapan KKM 3. Menentukan KKM setiap KD dengan rumus berikut. Misalkan aspek daya dukung mendapat nilai 90 aspek kompleksitas mendapat nilai 70 aspek intake mendapat skor 65 Jika bobot setiap aspek sama, nilai KKM untuk KD tersebut adalah sebagai berikut. Di dalam menetapkan nilai KKM KD, pendidik/satuan pendidikan dapat juga memberikan bobot berbeda untuk masing-masing aspek. Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang ditetapkan. Tabel Kriteria Penskoran Jika KD memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67. 4. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan rumus Model Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Model KKM terdiri atas lebih dari satu KKM dan satu KKM. Satuan pendidikan dapat memilih salah satu dari model penetapan KKM tersebut. Penjelasan rinci kedua model tersebut sebagai berikut. 1. Lebih dari Satu KKM Satuan pendidikan dapat memilih setiap mata pelajaran memiliki KKM yang berbeda. Misalnya, KKM IPA 64, Matematika 60, Bahasa Indonesia 75, dan seterusnya. Selain itu, KKM juga dapat ditentukan berdasarkan rumpun mata pelajaran kelompok mata pelajaran. Misalnya, rumpun MIPA Matematika dan IPA memiliki KKM 70, rumpun bahasa Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris memiliki KKM 75, rumpun sosial IPS dan PPKn memiliki KKM 80, dan seterusnya. Satuan pendidikan yang memilih KKM berbeda untuk setiap mata pelajaran, memiliki konsekuensi munculnya interval nilai dan predikat yang berbeda-beda, diilustrasikan berikut. KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia 75 Nilai C cukup dimulai dari 75. Predikat di atas Cukup adalah Baik dan Sangat Baik. Panjang interval nilai untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat ditentukan dengan cara Nilai maksimum – Nilai KKM 3 = 100 – 75 3 = 8,3 Dengan demikian, panjang interval untuk setiap predikat 8 atau 9. Karena panjang interval nilainya 8 atau 9, dan terdapat 4 macam predikat, yaitu A Sangat Baik, B Baik, C Cukup, dan D Kurang, untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia interval nilai dan predikatnya adalah sebagai berikut. Tabel Contoh Interval Nilai dan Predikatnya untuk KKM 75 Pada contoh di atas, panjang interval untuk predikat C dan B yaitu 9, sedangkan predikat A panjang intervalnya 8. KKM mata pelajaran Matematika adalah 60 Nilai C cukup dimulai dari 60. Panjang interval nilai untuk mata pelajaran Matematika dapat ditentukan dengan cara nilai maksimum – nilai KKM 3 = 100 – 60 3 = 13,3 Dengan demikian, panjang interval untuk setiap predikat 13 atau 14. Karena panjang interval nilainya 13 atau 14, untuk mata pelajaran Matematika interval nilai dan predikatnya adalah sebagai berikut. Pada contoh di atas, panjang interval untuk predikat C dan ,B yaitu 14, sedangkan predikat A panjang intervalnya 13. KKM mata pelajaran IPA adalah 64 Nilai C cukup dimulai dari 64. Panjang interval nilai untuk mata pelajaran IPA dapat ditentukan dengan cara nilai maksimum – nilai KKM 3 = 100 – 64 3 = 12 Karena panjang interval nilainya 12, untuk mata pelajaran IPA, interval nilainya 12 atau 13, dan predikatnya sebagai berikut. Berdasarkan ilustrasi di atas, jika peserta didik mendapatkan nilai sama, misalnya 74, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA, predikatnya bisa menjadi berbeda-beda seperti berikut. Tabel Contoh Predikat untuk KKM yang Berbeda Kasus seperti di atas sering menimbulkan masalah. Peserta didik, orang tua, masyarakat luas, dan pengguna hasil penilaian seringkali belum dapat memahami secara utuh, sehingga satuan pendidikan harus mensosialisasikan dengan jelas kepada semua pihak terkait. 2. Satu KKM Satuan pendidikan dapat memilih satu KKM untuk semua mata pelajaran. Setelah KKM setiap mata pelajaran ditentukan, KKM satuan pendidikan dapat ditetapkan dengan memilih KKM yang terendah, rata-rata, atau modus dari seluruh KKM mata pelajaran. Misalnya, SMP Indonesia Pintar berdasarkan hasil analisis menentukan satu KKM untuk seluruh mata pelajaran KKM 78. Untuk satuan pendidikan yang menetapkan hanya satu KKM untuk semua mata pelajaran, interval nilai dan predikat dapat menggunakan satu ukuran. Misalnya, KKM menggunakan ukuran yang sudah lazim, yaitu 60, berarti predikat Cukup dimulai dari nilai 60. Interval nilai dan predikat untuk semua mata pelajaran menggunakan tabel yang sama, misalnya ditunjukkan di bawah ini. Tabel Contoh Predikat untuk Satu KKM Sumber Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk Sekolah Menengah Pertama, 2017, Kemendikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan SMP. Demikian Panduan Cara Penyusunan KKM Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2021/2022. Semoga bermanfaat.
FormatKriteria Ketuntasan Minimal KKM SD K13 Revisi. Salah satu prinsip penilaian dalam Kurikulum 2013 adalah penggunaan acuan kriteria, taitu menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan ketercapaian belajar peserta didik.. Kriteria paling rendah untuk menyatakan bahwa peserta didik telah mencapaia ketuntasan disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Hal penting yang harus diperhatikan ketika melaksanakan penilaian dalam Kurikulum 2013 adalah KKM, Remedial, dan akan saya uraikan disini adalah bagaimana cara Menghitung KKM Mapel dan Sekolah !, KKM itu singkatan dari apa?, Nilai KKM itu berapa?, Bagaimana cara menghitung nilai KKM?, Bagaimana seorang guru menentukan KKM?, kkm sd contoh kkm, penentuan kkm, kkm 2022, kkm sekolah, kkm sekolah diambil dari, minimal kkm, kkm kuliah KKM Kriteria Ketuntasan MinimalAdalah kriteria ketuntasan minimal9KKM siswa belajar yang di tentukan sendiri oleh Satuan Pendidikan dengan mengacu pada harus diputuskan secara bersama antara kepala sekolah, dewan guru dan tenaga kependidikan, dimana semua yang terlibat dalam pembuatan KKM telah di SK kan oleh Kepala sekolah dan dibuat berita acara ,surat keputusan dan dokumentasi beserta perangkat lainnnya tentang proses penentuan KKM di menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 seratus. Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara ketuntasan minimal KKM menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau orang tuanya. Kriteria ketuntasan minimal KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar LHB sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta Kriteria Ketuntasan MinimalFungsi kriteria ketuntasan minimal KKM sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap kompetensi dasar dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan KKM yang ditetapkan. Pendidik harus memberikan respon yang tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan remedial atau layanan pengayaan;sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar KD dan indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM. Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai, peserta didik harus mengetahui KD-KD yang belum tuntas dan perlu perbaikan;dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolok ukur. Oleh karena itu hasil pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam proses pembelajaran maupun pemenuhan saranaprasarana belajar di sekolah;merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan upaya yang harus dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, dan orang tua. Pendidik melakukan upaya pencapaian KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian. Peserta didik melakukan upaya pencapaian KKM dengan proaktif mengikuti kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain pendidik. Orang tua dapat membantu dengan memberikan motivasi dan dukungan penuh bagi putra-putrinya dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan pimpinan satuan pendidikan berupaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di sekolah;merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal mungkin untuk melampaui KKM yang ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah satu tolok ukur kinerja satuan pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan. Satuan pendidikan dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara bertanggung jawab dapat menjadi tolok ukur kualitas mutu pendidikan bagi komponen yang harus diperhatikan dalam menyusun KKM adalah Karakeristik peserta didik intakeKarakteristik mata pelajaran kompleksitas materi/kompetensiSatuan Pendidikan daya dukungLangkah dalam penentuan KKM mata pelajaran pada satuan Pendidikan sebagai berikut Menghitung jumlah KD tiap mata pelajaran di masing-masing tingkat kelas dalam 1 tahun PelajaranMenentukan nilai Intake, kompleksitas dan daya dukung yang dimiliki baik siswa maupun dalam menentukan KKM Kriteria dalam menentukan KKM Karakteristik peserta didik Intake; Untuk siswa kelas VII dengan mengambil nilai rata rata Raport SD, nilai Ujian Sekolah SD atau nilai seleksi masuk ke SMP, Untuk kelas VIII dan IX , dengan memperhatikan nilai raport penetapan KKM Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran. ContohNilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah Mata pelajaran kompleksitas; Tingkat kesulitas dari masing-masing mata pelajaran dan tingkat kesulitan tiap bab yang dapat ditetapkan melalui forum guru di MGMP tingkat sekolah dengan memerhatikan ; hasil analisis jumlah KD, kedalaman KD, keluasan KD dan perlu tidaknya pengetahuan prasyarat. Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah kondisi sebagai berikut guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik; guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi; guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan; peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi; peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep; peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian tugas/pekerjaan; waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan; tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta didik dapat mencapai ketuntasan 1. SK 2. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia stoikiometri KD Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukumhukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia Indikator Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksiIndikator ini memiliki kompleksitas yang tinggi, karena untuk menentukan pereaksi pembatas diperlukan beberapa tahap pemahaman/penalaran peserta didik dalam perhitungan 2. SK 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia KD Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifatsifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron Indikator Menentukan konfigurasi elektron berdasarkan tabel periodik atau nomor atom ini memiliki kompleksitas yang rendah karena tidak memerlukan tahapan berpikir/penalaran yang Satuan Pendidikan daya dukung sekolah ; Daya dukung sekolah meliputi Kompetensi pendidik bisa dilihat dari ijazah, nilai UKG, jumlah peserta didik dalam satu kelas, predikat akreditasi sekolah, fasilitas penunjang disekolah seperti internet, perpustakaan, laboratorium dll.kelayakan sapras sekolahSarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran; Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders SK 3 Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktorfaktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri KD Menjelaskan keseimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah keseimbangan dengan melakukan percobaan Indikator Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volume pada pergeseran keseimbangan melalui dukung untuk Indikator ini tinggi apabila sekolah mempunyai sarana prasarana yang cukup untuk melakukan percobaan, dan guru mampu menyajikan pembelajaran dengan baik. Tetapi daya dukungnya rendah apabila sekolah tidak mempunyai sarana untuk melakukan percobaan atau guru tidak mampu menyajikan pembelajaran dengan menghitung dan menentukan KKM Mapel dan SekolahAgar tidak menimbulkan kriteria yang berbeda antar guru dalam satu sekolah, maka perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran seperti contoh berikut ini Menentukan KKM setiap KD dengan rumus berikut Menentukan KKM setiap mata pelajaran menggunakan rumus Model KKMModel KKM terdiri atas a. Lebih dari satu KKMArtinya dalam satu sekolah setiap mata pelajaran memiliki KKM yang berbeda, namun karena memiliki KKM nya berbeda-beda tiap mata pelajaran,maka muncul interval nilai dan predikat yang berbeda-beda seperti dibawah ini, saya misalkan 1. KKM Bahasa Indonesia 752. KKM Matematika 603. KKM IPA 64Maka kriteria predikat untuk Bahasa Indonesia yang memiliki KKM = 75 adalah nilai max – nilai KKM 3 = 100 – 75 3 = 8,3 Panjang interval untuk tiap predikat 8 atau 9Maka Kriteria predikat untuk Matematika yang memiliki KKM = 60 adalah niai max – nilai KMM3 = 100 -60 3 = 40 3 = 13,3 sehingga Panjang intervalnya 13 atau 14Maka kriterianya menjadi Maka Kriteria predikat untuk IPA yang memiliki KKM = 64 adalah nilai max – nilai kkm3 = 100 – 64 3 = 12Jadi Panjang interval nilainya 12 untuk mapel IPASehingga table predikatnya seperti ini,setelah semua mapel menentukan kritria predikatnya, nampak pada tabel berikut Berdasarkan ilustrasi diatas terlihat didalam table kritria predikatnya berbeda-beda, hal ini bisa menimbulkan masalah, karena ketidak pahaman orang tua dan siswa, oleh sebab itu satuan pendidikan harus mensosialisasikannya kepada pihak -pihat terkait, dengan Satu KKMSatuan Pendidikan yang memilih satu KKM untuk semua mata pelajaran , langkahnya adalah setelah setiap mata pelajaran menentukan KKM nya masing-masing , kemudian dipilihlah KKM satuan Pendidikan dengan cara mengambil KKM yang terendah, rata-rata kkm dari tiap mata pelajaran, atau modus dari KKM mata interval nilai dan predikat untuk semua mata pelajaran satu nilai dan tidak akan menimbulkan kebingungan orang tua siswa. Dibawah ini saya hantarkan contoh KKM IPA KELAS 9 SEM 1-2 TAHUN 2020-2021 Silahkan Contoh KKM Mapel dan Sekolah KKM IPA Kelas 7 tahun 2020-2021 DISINIKKM IPA Kelas 8 tahun 2020-2021 DISINIKKM IPA Kelas 9 tahun 2020-2021 DISINISumber rujukan Cara menghitung KKM Mapel dan Sekolah Panduan penilaian oleh pendidik dan satuan Pendidikan Kemdikbud Dirjen dikdas penentuan dan cara menghitung KKM Mapel dan Sekolah, semoga bermanfaat. ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" KH Maimoen Zubair Mkz3t66.